google


Powered By Blogger

Tim PSIS Senior Dibubarkan

#comments{ background: #EEE2E2; border; 3px solid #F10C0c; padding: 5px; } .comment-body { font size: 21px; }


Langkah mengejutkan diambil oleh Manajemen PSIS dengan membubarkan timsenior lantaran kesulitan dana. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PSIS Semarang Sukawi Sutarip, Selasa (5/5/2009) tadi pukul 15.00 di Balai Kota Semarang.

Tampil mengarungi kompetisi Liga Super Indonesia tanpa didukung oleh dana APBD langkah PSIS terseok-seok dan kalah bersaing dengan tim lain yang didukung dana APBD.

"Gabungan pemain muda dan senior ternyata kalah bersaing. Sudah banyak dana yang dikeluarkan oleh pengurus,manajer, sponsor dan tiket. Sampai saat ini telah habis dana 6 miliar.Itu belum termasuk hutang yang harus dibayar. Untuk sebulannya kami harus mengeluarkan dana Rp 1,5 miliar," jelas Sukawi Sutarip.

Untuk memperketat pengeluaran maka diambil langkah membubarkan tim senior. Untuk selanjutnya yang bertanding di 7 sisa pertandingan LSI adalah PSIS tim U-21. Dengan menggunakan tim U-21 maka diharapkan dana yang dikeluarkan akan sedikit.

"Pastilah mereka akan kalah bertanding dengan tim yang lebih bagus. Toh kalau degradasi masih berada di Divisi Utama. Malah siapa tahu nggak ada degradasi," katanya sambil tertawa.

Semua itu menurur Sukawi sebagai jala agar PSIS tetap berdiri tegak dan menjadi kesebelasan kebanggan Semarang.

"Memang ada daerah lain yang mau membeli PSIS salah satunya Kabupaten Penajam Kalteng. Tapi saya tidak memperbolehkan kecuali home base nya masih di Semarang," katanya.

Dengan kebijaksanaan itu maka mulai hari ini seluruh pemain dan pelatih dihentikan. Namun demikian seluruh hak akan diberikan termasuk gaji bulan April.

"Tim PSIS U-21 akan bertanding di dua kancah kompetisi. Selain ISL mereka tetap terjun di kompetisi U-21. Namun jika pertandingannya dilaksanakan di luar pulau yang jauh, kami tidak akan mengikuti," ujar Sukawi.

Ketua Umum PSIS tersebut menyatakan pula sudah berkoordinasi dengan BLI dan diijinkan untuk memasukkan seluruh pemain U-21 tanpa mendaftarkan lagi. Sementara itu dipastikan juga bahwa pelatih PSIS tidak lagi dipegang oleh Bambang Nurdiansyah namun diarsiteki oleh Ashadi.

Sepertinya kondisi keuangan PSIS memang morat-marit. Mengingat sekarang latihan tim tak lagi menggunakan Stadion Jatidiri.

"Sewa stadion juga mahal. Maka kami sekarang latihan di Stadion Citarum. Tapi pertandingan resmi dilaksanakan di Jatidiri," jelas Direktur PT Mahesa Jenar.

Ditambahkan pula olehnya jika di Kompetisi 2009/2010 nanti akan melihat dulu kondisi keuangan. Jika modalnya banyak maka tidak mungkin akan kembali mempergunakan pemain-pemain bagus.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates