google


Powered By Blogger

Komdis PSSI Batalkan Dua Laga Jateng

#comments{ background: #EEE2E2; border; 3px solid #F10C0c; padding: 5px; } .comment-body { font size: 21px; }

Jakarta - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan membatalkan dua pertandingan yang berlangsung di Jawa Tengah yaitu antara Persis Solo melawan Gresik United, 12 Februari lalu dan pertandingan PSIS Semarang melawan Persijap Jepara di Stadion Jatidiri, Semarang, 16 Februari. Pembatalan itu dilakukan karena pada dua pertandingan itu terjadi intervensi dan intimidasi yang dilakukan pihak kepolisian dalam ranah hukum sepakbola. Kondisi itulah yang membuat pertandingan itu dinilai tidak normal.

Ketua Komdis PSSI Hinca IP Panjaitan di Jakarta, Rabu (18/2) mengatakan, pihaknya telah memanggil semua pihak yang terkait dalam kedua pertandingan itu. Selain itu, Komdis juga langsung turun ke lapangan melakukan investigasi baik kasus perkelahian di Solo maupun pertandingan PSIS dan Persijap.
“Dari situlah kami memutuskan bahwa kedua pertandingan itu tidak sah dan batal, karena adanya intervensi dan intimidasi mulai dari “technical meeting” sampai penyelenggaraan pertandingan. Dengan adanya intervensi yang berlebihan itulah, pasti sebuah pertandingan tidak akan berjalan normal seperti biasa,” jelas Hinca didampingi Wakil Ketua Komdis Bernhard Hutabarat, dan Direktur Kompetisi BLI.Joko Driyono.
Begitu juga pertandingan antara PSIS dan Persijap, menurut Hinca, pihak kepolisian dalam hal ini Kapolda Jateng terlalu jauh melakukan intervensi. Bahkan sesaat sebelum pertandingan, melalui pengeras suara yang bersangkutan kembali menyuarakan intimidasinya kepada pemain, perangkat pertandingan, dan penonton.
“Menurut hemat kami, tindakan Kapolda itu terlalu berlebihan. Beliau terlalu jauh memasuki ranah hokum sepakbola yang jelas mempunyai aturan hokum universal dan berlaku di seluruh jagad. Dengan adanya intevensi itu pertandingan menjadi tidak menarik karena kedua tim bermain dibawah tekanan,” imbuh Hinca.
Selain itu, Komdis memberi peringatakan sangat keras kepada panitia pelaksana (panpel) kedua tim itu yang membiarkan intimidasi itu terjadi. Begitu juga wasit, asisten wasit, Inspektur Pertandingan (IP) yang bertugas di dua pertandingan itu, Komdis mengembalikan kepada Badan Wasit Sepakbola Indonesia (BWSI).
Terkait dua pemain yang terlibat perkelahian di Solo yaitu Nova Zaenal (Persis) dan Bernhard Mamadou (Gresik United), Hinca menegaskan, pihaknya kembali akan melayangkan panggilan ulang kepada mereka. Kehadiran mereka sangat penting untuk menjelaskan apa yang terjadi di lapangan sebelum keduanya di tangkap. Saat ini, kedua pemain itu masih ditahan di Polresta Solo.
“Kapolda terlalu jauh masuk ranah hokum sepakbola. Padahal jelas hokum sepakbola itu berlaku universal di seluruh dunia, sehingga hukum positif/pidana tidak bisa diberlakukan di lapangan hijau. Ini preseden buruk persepakbolaan di Indonesia,” tandas Hinca.
Untuk itulah, dalam waktu dekat ini, PSSI akan menunjuk utusan untuk melakukan pertemuan dengan Kapolda Jateng. Dari pertemuan itulah diharapkan akan dicapai persepsi yang sama menyangkut hukum dalam sepakbola.
Direktur Kompetisi BLI Joko Driyono berjanji akan secepat mungkin menjadwal ulang dua pertandingan tersebut. (age)

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates