google


Powered By Blogger

Empat Jebakan Liverpool di Kandang MU

#comments{ background: #EEE2E2; border; 3px solid #F10C0c; padding: 5px; } .comment-body { font size: 21px; }




LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Liverpool Rafael Benitez telah membuktikan bahwa strategi menyerang, yang dilakukannya terhadap Manchester United, berhasil. Jebakannya telah mendatangkan empat gol di Old Trafford, Sabtu (14/3) silam.

Empat gol yang disarangkan "The Reds" ke gawang MU memang membuktikan bahwa Benitez memang mengetahui betul kelemahan "Setan Merah". Bek tengah MU, yang tak kebobolan selama 14 laga, ternyata lemah mengantisipasi bola-bola cepat yang diperagakan "The Kop". Maka, tidak heran jika Benitez bisa membawa hasil buruk di Old Trafford, mengulang kekalahan yang sama bagi MU di tangan Queens Park Rangers pada 1992.



Gol pertama dari Fernando Torres dan gol keempat dari Andrea Dossena punya kesamaan. Semuanya berawal dari tendangan jarak jauh, yang gagal diantisipasi pemain belakang tuan rumah. Gol pertama berasal dari umpan jauh Martin Skrtel di kotak penalti sendiri. Bola sebetulnya jatuh lebih dekat dengan Nemanja Vidic. Namun, Vida gugup menghadapi tekanan Torres, yang berlari di belakangnya. Memperlambat lari membuat pemain Serbia itu kecolongan. Torres mencuri bola dan dengan tenang menaklukkan Van der Sar.

Gol Dossena pada menit-menit akhir pun tak berbeda jauh dari gol pertama Liverpool di menit ke-28 itu. Setelah Vidic dikeluarkan wasit pada menit ke-76, pertahanan MU bolong karena pelatih Sir Alex Ferguson sudah telanjur mengganti tiga pemain di tengah. Kekosongan itu dibaca dengan baik oleh kiper Pepe Reina.

Reina mengirim bola dari kandangnya ke arah Dossena, yang berlari ke dekat sayap kanan kotak penalti MU. Bola lebih dulu memantul ke tanah, melambung lalu turun, dan dinaikkan lagi oleh Dossena ke gawang Van der Sar. Mantan kiper Belanda ini mati langkah karena berusaha menjaga jarak dengan mendekati bola, yang lepas dari jangkauan John O'Shea.

Bagaimana dengan gol kedua dan ketiga? Dua gol ini juga identik dengan kedua gol di atas. Bedanya, pada dua gol medio ini, bola sempat mampir sebentar ke beberapa pemain.

Sebelum gol kedua terjadi, Sami Hyypia memberikan back pass kepada Reina. Tak buang waktu, kiper Spanyol itu mengirim si kulit pelontos kepada Steven Gerrard yang berdiri bebas tanpa kawalan. Bola diberikan kepada Torres dan dikembalikan lagi kepada Gerrard di kiri pertahananan MU. Patrice Evra telat menutup dan terpaksa menekel kapten Liverpool itu di daerah terlarang. Penalti, Gerrard sukses mengeksekusinya menjelang babak pertama berakhir.

Pergerakan Gerrard kembali menyulitkan bek MU, tepat sebelum Vidic dikeluarkan wasit. Umpan panjang Lucas Leiva mengarah kepada Dirk Kuyt di sayap kiri. Striker Belanda ini meneruskannya kepada Gerrard, sementara Evra dan Vidic telat mengambil tindakan. Gerrard mengejar si kulit bulat, Vidic terpaksa menarik kostum sambil menjatuhkan diri.

Pelanggaran itu membuat Vidic diganjar kartu merah. Adapun Liverpool memperoleh hadiah tendangan bebas yang akhirnya dimentaskan Fabio Aurelio dengan sepakan kaki kiri ke tiang dekat.

Jadi, benarlah kata Benitez bahwa serangan cepat sangat mematikan bagi Rio Ferdinand dkk. Terlepas dari majunya jadwal jam pertandingan sehingga MU hanya punya waktu dua setengah hari untuk duel itu, "The Anfield Gank" terbukti mampu membuat jebakan bagi "Setan Merah" di hadapan pendukungnya sendiri.

"Saya kira mereka punya kelemahan. Mereka kuat bertahan karena mereka lebih banyak menguasai bola tapi ketika mereka kehilangan bola dan Anda bergerak cepat dan bermain di belakang defender, Anda akan dapat mengalahkan mereka," ungkap Benitez seperti dikutip The Times.

"Kami tahu mereka bermain bagus di tengah dan melakukan penetrasi, jadi kami perlu menghentikan umpan-umpan ini dan menekan gelandang setiap saat mereka menerima bola, lalu mencoba bermain cepat karena mereka tim ofensif dan selalu bertahan kuat," tambahnya.

Well, sekarang sudah jelas betapa sang juara dunia sekuat MU pun punya kelemahan. Kini siapa pun bisa menyontek taktik Benitez untuk menghambat laju MU musim ini. Sebaliknya, Sir Alex Ferguson pun bakal segera berbenah agar strategi semacam ini tak lagi mempan melawan timnya. (TIMES)

add by Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates